Rabu, November 19, 2008

Komik Penghinaan Nabi Muhammad di Wordpress

Tadi pagi, pas buka detik.com, ternyata di sana lagi rame dibahas tentang komik Penghinaan terhadap Nabi Muhammad. Saya pikir ini bener2 sangat menghina
di situs yang beralamatkan di http://lapotuak.wordpress.com/ memuat komik tentang Nabi Muhammad. Salah satu hal yang tidak boleh dalam ajaran Islam adalah menggambarkan Nabi Muhammad, but, ini malah lebih gila lagi dengan menceritakan sesuatu yang sangat menghina.
Saya pikir, situs ini sangat menyebarkan keburukan, sebab dengan penggambaran yang ada pada komik tersebut yang terjadi adalah:
- Bagi Umat Islam, tentu saja kemarahan yang luar biasa yang terjadi karena Nabi Muhammad telah dihina sedemikian rupa.
- Sementara bagi umat agama lain, hal ini akan menjadi sumber infomasi tentang Islam yang sangat menyesatkan.
Entah apa motif dari pembuat blog tersebut, karena selain komik, si pembuat blog juga memberikan informasi lain tentang Islam yang menyesatkan.
Saya sangat setuju kalo blog semacam ini diblokir ato di banned saja, akan tetapi jangan blokir wordpressnya.
Please bloger, berikan informasi yang bermanfaat bagi kita semua. Jangan adu domba kita ya…..

Senin, November 17, 2008

Akhirnya Pake Internet Punya Indosat

Seminggu kemarin, setelah mendapat masukan dari kawan yang habis ublek-ublek Hi-Tech Mall nyari paket Modem dari Star One untuk istrinya, Saya akhirnya memutuskan untuk membeli modem itu juga, setelah saya juga melihat modem tersebut di pameran yang di adakan oleh sebuah toko komputer di Giant Maspion Square.
Setelah, nanya pengalaman kawan saya mengenai koneksinya, ternyata menurut dia sih tidak mengecewakan. Akhirnya saya juga membeli modem tersebut dengan harga 560 ribu. Malam hari, saya cobain deh.

Lumayan kencang, downloadnya berkisar 100 Kbps lah. Ini ada screen shoot dari speed test hari ini.

Lumayan cepat untuk pengguna rumahan seperti aku.
Btw, sebenarnya masih pengen nyoba yang lain kayak Unlimitednya Indosat, ato Flash nya Telkomsel. Cuma, kalo beli paket mereka ni, modemnya kebanyakan dikunci jadi gak bisa dipake buat operator lain. Nah kalo pake modem dari Star One ini, bisa pake Operator CDMA yang lain lho. Karena Modemnya tidak dikunci hanya untuk Star One Doang. Bahkan di settingan operatornya sudah dibuatin setting untuk operator lain lho.

Rabu, November 12, 2008

Laboratorium Metana, Mencari Sumber Listrik Alternatif Dari Sampah

Permasalahan sampah adalah masalah yang kompleks, khususnya bagi masyarakat perkotaan. Dengan penduduk yang padat, produksi sampah terus meningikat seiring dengan meningkatnya jumlah penduduk. Di sisi lain timbul permasalahn baru, yaitu terbatasnya ruang dan wilayah untuk pembuangan sampah. Bahkan seringkali Tempat Pembuangan Akhir (TPA) menimbulkan polemic bagi masyrakat sekitar TPA. Oleh karena itu diperlukan sebuah alternative pemecahan bagi masalah persampahan

Untuk itu, seperti yang dilansir dari harian Kompas terbitan hari sabtu, 8 Agustus 2008, pada hari Jumat, 7 November 2008 telah diletakkan batu pertama pembangunan laboratorium penelitian gas metana di Tempat Pembuangan Akhir Sampah Supit Urang di Kota Malang. Laboratorium yang dibangun atas kerjasama Pemerintah Kota Malang, dan pemerintahan Belanda itu diharapkan bias beroperasi pada awal tahuin 2009.

Laboratorium ini ditujukan untuk mengembangkan gas Metana yang terkandung di TPA Supit Urang untuk dijadikan sumber listrik alternative. Menurut peneliti dari UMM yang tergabung dalam lab ini, Prof Dr Laode M Kamaludin, potensi listrik yang terkandung lebih dari 5,56 juta per tahun atau mencapai Rp. 2,3 Miliar per tahun. Akan tetapi Pemerintah Kota Malang masih belum berencana gas metana tersebut dikomersialkan karena masih akan menyiapkan sumber daya dan infra strukturnya terlebih dahulu.

Dengan adanya laboratorium penelitian gas metana tersebut diharapkan menjadi pusat pengembangan kurikulum, penerapan teknologi persampahan, dan percepatan komersialisasi gas metana.

Jumat, Juli 25, 2008

Thanks God

Selamat pagi dunia….

Segera kusapa hidupku. Pukul lima aku bagun, setelah diriku terkapar oleh kantuk tadi malam.

Sarapan pagi dengan telor ceplok segera menguatkan tubuhku yang masih malas ini.

Setelah itu membagikan kesegaran dengan tumbuhan di rumah.

Ahhh…

Pagi ini dunia begitu ceria.

Thanks God, You give me a beautiful life

Kampung Halaman ku mana?

Ahh, aku baru sadar kalo aku gak punya kampung halaman.

Aku dilahirkan di sebuah kota di ujung pulau Sulawesi, Makassar.

Kemudian setelah itu, kehidupanku berpindah dari tempat satu ke tempat lain.

Aku pernah bertempat tinggal di Pulau Selayar, sebuah pulau kecil di ujung selatan pulau Sulawesi. Lalu berpindah ke kota Pare-pare, Bandung, Jember, Surabaya dan terakhir di Sidoarjo.

Jika dikatakan kampung halaman adalah tempat masa kecil kita, maka bisa dikatakan Jemberlah yang menjadi tempat masa kecilku. Hampir delapan tahun aku tinggal di kota Jember. Dari kelas lima SD hingga lulus SMU. Selepas SMU, aku melanjutkan studiku di Surabaya.

Saat ini aku berdomisili di Sidoarjo, meskipun pekerjaanku ada di kota Bangkalan, sebuah kota di Pulau Madura.

Jadi, apakah Jember bisa dikatakan kampung halamanku? Entahlah…

Kamis, Juli 24, 2008

Semangat…

Pagi ini berangkat kerja pukul 06.20. jalanan agak macet. Biasalah kalo selepas libur pasti begini.

Tapi aku merasa jalanan sangat lapang hari ini. Bayangkan saja, tiba-tiba polisi memperbolehkan sepeda motor melewati jembatan layang Mayakara, karena di depan RSI lalu lintasnya sudah sangat crowded dan aku bisa menghindarinya, karena aku bisa lewat jembatan layang Mayakara. Thanks God.

Sampai di pelabuhan Ujung, aku naik kapal feri di dermaga I dan kapal langsung berangkat tidak lama kemudian atau tepatnya pukul 07.10. wah aku bisa tiba lebih pagi nih di kantor.

Sampai kantor pukul 07.50, kantor masih sepi, Cuma ada pak Pri dan sepasang orang tua dan anak yang sedang daftar ulang.

Okay deh, semangat untuk hari ini.

Hari ini Pemilihan Gubernur (Pilkada) Jawa Timur

Hari ini aku ngendon di rumah aja, sebab hari ini kantor libur. Berdasarkan instruksi Gubernur Jawa Timur, pada hari H Pilkada Jawa Timur PNS diinstruksikan untuk libur demi efektifitas Pilkada.

Pagi harinya, aku manfaatin untuk nganterin Tere ke Kantor. Jalanan cukup sepi. Jalan Ahmad Yani yang biasanya menjadi neraka bagi orang yang melintas pada hari kerja terlihat sangat lengang. Walhasil perjalanan dari Gedangan menuju HR. Muhammad dan balik lagi ke Gedangan gak kerasa.

Pas mo berangkat nganterin Tere, aku lihat di dekat pos satpam udah rame orang di sekitar tenda yang dipakai untuk TPS. Kelihatannya mereka adalah panitia Pilkada.

Lah trus, aku pilih siapa? Ada lima calon Gubernur Jatim yang maju, antara lain:

1. Kaji

2. SR

3. Salam

4. Achsan

5. Karsa

Kali ini (lagi-lagi) aku memilih untuk Golput alias tidak memilih. Ada dua alasan aku memilih untuk Golput, pertama aku gak punya kartu pemilih. KTPku beralamatkan Jember dan kemarin waktu aku tanya ke Mamaku, ternyata sama Mamaku sengaja kartuku gak diambilin entah apa alasannya. Kedua, aku gak terlalu antusias dengan Pilkada Jatim ini.

Meminjam apa yang disampaikan CEO Jawa Pos, Dahlan Iskan bahwa siapapun yang kandidat yang terpilih nanti akan sama saja hasilnya. Lho kok bisa begitu? Sebab setelah mereka duduk di kursi Gubernur Jawa Timur nanti, mereka akan menghadapi infrastruktur politik yang sama. Misalnya DPR yang sama, Perda yang sama ataupun aturan-aturan lain yang sama dan mengikat mereka nantinya. Jadi menurutku seberapun barunya orang-orang yang terpilih, tetap saja harus menghadapi sistem birokrasi yang sama. Apakah pemikiran ini juga yang menjadi salah satu jawaban mengapa angka Golput begitu tinggi (menurut LSI sebesar 40 %)?entahlah…. Perlu ada riset selanjutnya tentang itu.

Nah untuk mengisi hari libur ini, aku memilih untuk tidur. Lha kok tidur, ya lah mumpung libur. Aku tidur sampai jam setengah dua dan bangun terus nonton televisi. Aku arahkan chanel ke stasiun TV SCTV, yang aku baca di baliho besar di Jalan Basuki Rahmat akan memberikan informasi hasil Quick Count Pilkada Jatim. Ehhh, ternyata yang ada Irwansyah sedang main sinetron dan informasinya Cuma ada di running text di bagian bawah. Tapi lumayanlah…

Dari hasil yang belum final itu, tampak Karsa memimpin, disusul Kaji, SR, Salam dan paling buncit Achsan. Karena gak puas dengan informasi yang diberikan SCTV, aku coba pindah ke chanel lain. Ternyata selain SCTV ada juga stasiun TV lain seperti TV One, Metro TV dan TV lokal JTV yang juga memberikan informasi hasil Quick Count dengan versinya masing-masing lengkap dengan menghadirkan narasumber yang juga sebagai analis setiap perubahan prosentase angka.

Yah, layaknya seorang komentator pertandingan bola, mereka mengomentari setiap gol perubahan prosentase angka.

Sore harinya, aku jemput Tere dari kantor, terus makan di Mie Kocok Mang Ucie di Jalan Walikota Mustajab. Biasanya tempat ini sangat rame di jam pulang kantor, tetapi mungkin karena hari ini banyak kantor yang meliburkan karyawannya, jadinya sepi banget pelanggannya. Di sini aku memilih mesan Mie Kopyok Kikil dan tere pesen Mie Kopyok Ceker. Ternyata keistimewaan Mie Kopyok Mang Ucie ini bukan pada karena memakai kata-kata khas Bandung (halah gak nyambung), atau mencantumkan label Halal (ini lebih gak nyambung), tetapi ternyata kuah Mie Kopyok yang sangat segarlah yang membuat tempat ini rame. Mungkin aja dengan kesegaran kuah mie koprok Mang Ucie, membuat para pekerja yang telah lelah seharian bekerja di kantor bisa menjadi segar kembali…. Mungkin lho….

Selepas dari Mang Ucie, aku sama Tere mampir ke Balai Pemuda, di situ ada pameran Handycraft alias kerajinan tangan. Waktu lagi nyari tempat parkir, ehhh kok melintas mahluk mungil si Mudha, ngapain di sana?

Ternyata, tidak hanya kerajinan tangan yang dipamerkan atau dijual, ada juga buku-buku yang dijual murah. Apakah buku termasuk kerajinan tangan? Gak tau deh…

Selesai liat-liat, aku sempetin nyamperin Mudha. Ternyata dia sedang mengikuti lomba Film Edukatif dan dia sebagai salah satu finalis lomba film tersebut. Di situ juga ada Mufti anak Multimedia STIKOM. Oya, Mudha ini temen Cangkruk di STIKOM Musik dulu. Dan Mufti adalah praktikanku waktu aku jadi asisten di laboratorium Multimedia pas ngajar mata praktikum Pemorgraman Web.

Abis dari Balai Pemuda, aku sama Tere jalan ke Plasa Surabaya, nyari DVD dan akhirnya dua DVD terbeli. Yah itulah akhir dari perjalanan liburan kali ini.

Nah, berkaitan dengan pilkada Jatim, tampaknya akan ada putaran kedua pilkada Jatim, sebab berdasarkan hasil dari quick count, menunjukkan pasangan terunggul tidak mencapai 30 % dari total perolehan.

Wah artinya kita bersiap untuk liburan lagi nih…..

Jumat, Juli 18, 2008

Barang Lama Tapi Masih Enak Dipakai

Gak kerasa udah hampir tiga tahun aku memakai laptopku ini. Laptop Acer bertipe TravelMate 4102NWLCi ini sebenarnya pada saat itu tergolong low end. Betapa tidak, harganya termurah di kelasnya. Waktu beli, harganya sekitar 9 juta-an dan untuk memenuhi kebutuhan programming, aku tambah memorinya dari 256 menjadi 512 Mb. Emang kalo diukur dengan laptop jaman sekarang, memori 512 tuh ndak ada apa-apanya, hehehe.
Tapi cukuplah waktu itu bisa buat compile VB 6 sama VB .Net 2003. Trus kebetulan waktu kerja, aku lebih enjoy pake laptop ini. Dan aku tambah 1 G memorinya, jadi totalnya sekitar 1,5 G. lumayan bisa njalanin SQL Server 2005 ato Oracle 10 G dengan susah payah, hehehe.
BTW, sekarang laptop ini sudah sangat uzur sekali. Terkadang terjadi crash di hardwarenya. Kadang Hardisknya gak terdeteksi. Mo beli baru kagak punya duit, hehehehe. Akhirnya ya udah jarang banget laptop ini dibawa-bawa. Kasian kan kalo orang tua dibawa jalan-jalan. Kalo masuk angin gimana hayoooo????
Oya, aku lupa, laptopku ini juga udah gak bisa nyanyi lagi speakernya, kayaknya sih udah rusak banget ya??? Tapi masih bisa nyanyi dengan speaker tambahan. Nah untuk speaker ini, aku masih andelin creAtive TravelSound yang ringkas dan cukup dengan 4 baterai AA udah bisa nyanyi deh….
Sekarang ini aja lagi ndengerin Agresif nya punya EVO masih handal kok….
So… suer saya bukan gadget freak, tapi Cuma butuh laptop yang bisa nemenin kemana-mana, hehehe.

Senin, Mei 26, 2008

Rockstar Tertunda

Mereka berhasil menghasutmu
Tuk segera meninggalkanku
Dengan alibi masa depan ku yang tak begitu menjanjikan
Aku memang rokcstar yang tertunda kata orang hidupku liar
Seliar angin badai yang tlah menetap di satu kepastian
Hidupku bertahan karena tekadku mewujudkan mimpi yang tertunda

Aku rockstar tertunda
Berbekal gitar kujalani hidup
Aku rockstar tertunda
Tak ada waktu untuk memikirkan perempuan yang mencampakkanku

Lihat nanti jika kumenguasai chart lagu di MTV
Akan kupacari model yang cantik dan kau akan menyesali
Hidupku bertahan karena tekadku mewujudkan mimpi yang tertunda

Rabu, April 30, 2008

Hapuskan Sistem Kontrak dan Outsourcing

Menyambut hari buruh sedunia yang jatuh pada tanggal satu mei yang dikenal dengan nama MAY DAY, ada satu agenda besar yang masih belum terselesaikan mengenai masalah perburuhan Indonesia, yaitu tentang sistem kontrak dan outsourcing.

Pada MAY DAY tahun lalu, Aliansi Buruh berhasil menggagalkan revisi UU No. 13 tahun 2003.

Revisi yang dilakukan pada saat itu sengat tidak memihak buruh . salah satunya adalah perluasan sistem kontrak dan outsourcing tidak hanya pada pekerjaan non inti saja, tetapi pada semua bidang pekerjaan, bahkan masa kontrak juga diperpanjang dari dua tahun menjadi lima tahun. Tentu saja hal ini sangat merugikan kaum buruh. Karena dengan sistem kontrak, hak-hak normatif buruh akan hilang dan buruh pun tidak mempunyai nilai tawar terhadap pengusaha.

Sementara pengusaha juga menuntut fleksibilitas tenaga kerja, yang ujung-ujungnya adalah efisiensi.

Wow…

Hidup di era neoliberalisme saat ini memang harus mendewakan yang namanya efisiensi dan efektifitas, tetapi jangan sampai tidak memanusiakan manusia.

Permasalahan ini bagi pemerintah ada sisi untung maupun rugi. Pemerintah akan diuntungkan karena bisa mengulur waktu penetapan revisi UU No. 13 Tahun 2003 tetapi kerugiannya adalah bisa-bisa investasi tidak diperoleh.

Semoga pertemuan antara buruh, pengusaha dengan fasilitator pemerintah dapat menemukan titik temu tanpa ada yang dikorbankan.

HIDUP BURUH….

BURUH BERSATU TAK BISA DIKALAHKAN!!!

Kamis, April 24, 2008

Informasi Gelar Budaya Mojopahit 2008

Barusan dapat informasi tentang gelar budaya mojopahit 2008. gelar budaya ini rutin diadakan setiap tahun sekali di mojokerto. Berikut agenda kegiatannya:

*GELAR BUDAYA MOJOPAHIT 2008*
Di area Candi Brahu Bejijong Trowulan Kabupaten Mojokerto
Jawa Timur

*1.Sepeda Budaya Mojopahit*
Hari dan tanggal : Kamis, 1 Mei 2008, pukul 07.00 wib-selesai
Tempat kegiatan : area Candi Brahu (start & finish)
Peserta : pelajar dan umum
Syarat pendaftaran: registrasi peserta Rp 10.000,-
Jenis sepeda : bebas. Diutamakan sepeda tua. Bagi peserta yang
berbusana unik dan bertema budaya akan dinilai dan akan mendapat doorprize
sebuah almari es dan hadiah menarik dari panitia
Grand prize : I unit sepeda motor, 1 unit tv berwarna, 1 unit
sepeda sport, 50 hadiah hiburan

*2.Lomba Mirip Permaisuri dan Dayang Mojopahit*
Hari dan tanggal : Jumat, 2 Mei 2008, pukul 18.00 wib-selesai
Tempat kegiatan : Petilasan Siti Inggil desa Bejijong
Peserta : Umum (wanita)
Syarat pendaftaran :
-Registrasi peserta Rp 10.000,-
-peserta diwajibkan memakai busana layaknya Permaisuri dan Dayang
Mojopahit
-memperebutkan juara1,2 dan 3
-hadiah uang tunai dan piagam penghargaan

*3.Lomba Pembacaan Mocopat*
Hari dan tanggal : Sabtu, 3 Mei 2008, pukul 18.00 wib-selesai
Tempat kegiatan : Petilasan Siti Inggil desa Bejijong
Peserta : umum
Syarat pendaftaran :
-registrasi peserta Rp 10.000,-
-membawa sendiri bait atau syair mocopat
-memperebutkan juara 1,2 dan 3
-hadiah uang tunai dan piagam penghargaan

*4.Lomba Lukis dan Mewarnai Obyek Wisata Mojopahit*
Hari dan tanggal : Minggu, 4 Mei 2008, pukul 07.00 wib-selesai
Tempat kegiatan : area Candi Brahu desa Bejijong
Peserta : play group/TK dan SD
Tema kegiatan : cintai dan lestarikan budaya peninggalan Mojopahit
Syarat pendaftaran : registrasi peserta Rp 10.000,- (untuk semua group)
Klasifikasi lomba :
-Group A (play group dan TK)
Membawa sendiri alat dan meja gambar
Panitia menyediakan soft drink dan snack
Panitia menyediakan kertas/obyek yang akan diwarna
-Group B (SD kelas 1 sampai kelas 3)
Membawa sendiri alat dan meja gambar
Panitia menyediakan soft drink dan snack
Tema lukisan bebas dan bertema budaya Mojopahit

-Group C (SD kelas 4 sampai kelas 6)
Membawa sendiri alat dan meja gambar
Panitia menyediakan soft drink dan snack
Tema lukisan bebas dan bertema budaya Mojopahit
Semua group memperebutkan juara 1, 2 dan 3, harapan 1,2 dan 3
-hadiah uang tunai dan piagam penghargaan

*5. Lomba Pembacaan Sumpah Amukti Palapa*
Hari dan tanggal : Senin, 5 Mei 2008, pukul 18.00 wib-selesai
Tempat kegiatan : area balai desa Bejijong
Peserta : umum
Syarat pendaftaran :
registrasi peserta Rp 10.000,-
Wajib memakai pakaian ala patih
Teks Sumpah Palapa bisa diambil di panitia atau sekretariat
Memperebutkan juara 1,2 dan 3
Hadiah uang tunai dan piagam penghargaan

*6.Bazar Makanan dan Minuman Khas Mojopahit*
Hari dan tanggal : Rabu s.d Sabtu, 7-10 Mei 2008
Tempat kegiatan : area jalan raya balai desa Bejijong
Keterangan :
-informasi teknis kegiatan silakan menghubungi sekretariat Ladewi
-memperebutkan juara 1,2 dan 3
-hadiah uang tunai dan piagam penghargaan

*7.Kirab budaya dan Gelegar Musik Tradisional*
Hari dan tanggal : Sabtu, 10 Mei 2008, pukul 08.00 wib-selesai
Tempat kegiatan : area bazar desa Bejijong
Peserta :
- warga desa Bejijon
-memperebutkan juara 1,2 dan 3
-hadiah uang tunai dan piagam penghargaan

*Tempat Pendaftaran*:
1.Sekretariat LADEWI Jl Kebudayaan 3 Bejijong Trowulan Kabupaten Mojokerto
Jawa Timur
2.Dinas Pariwisata dan Kebudayaan Kabupaten Mojokerto
3.Balai Desa Bejijong Trowulan Kabupaten Mojokerto

Pendaftaran dibuka tanggal 15 April 2008 sampai dengan 1 hari sebelum acara
dilaksanakan pada setiap jenis kegiatan yang digelar

*Penyelenggara kegiatan:*
Lembaga desa Wisata (LADEWI) Gajahmada
Sekretariat Jl. Kebudayaan 3 Bejijong Trowulan kabupaten Mojokerto
Telp/fax 0321- 494864, 494900
www.bhagaskarabronze.com
email:lembagadesawisata_gajahmada@yahoo.co.id<email%3Alembagadesawisata_gajahmada@yahoo.co.id>
Kontak: Supriyadi 081 231 210 10

*Didukung penuh oleh:*
Dinas Pariwisata dan Kebudayaan Kabupaten Mojokerto
Balai Pelestarian Peninggalan Purbakala (BP3) Propinsi Jatim

Pak! Jangan Gunakan Istilah yang Tidak kami Mengerti Dong!

Judul diatas adalah ungkapan nyata dari peserta mata kuliah Pengantar Sosiologi di ruang kelas FISIP UNAIR. Saya juga berada di antara mereka. Waktu itu, kami adalah mahasiswa baru di kapus FISIP UNAIR, dan mata kuliah Pengantar Sosiologi merupakan Mata Kuliah Dasar Umum (MKDU), artinya wajib diikuti oleh semua program studi di FISIP UNAIR.

Sang pengajar mata kuliah ini, Bapak Musta’in, Dosen sosiologi UNAIR dengan santainya menanggapi agar mahasiswa baru harus terbiasa untuk mendengar istilah-istilah yang berhubungan dengan studi yang mereka tempuh.

Kejadian kedua adalah pada saat pertemuan mahasiswa sosiologi se-Indonesia yang digagas kawan-kawan Sosiologi UNS Solo. Protes yang sama diajukan oleh kawan-kawan Sosiologi UNEJ yang pada saat itu masih semester dua . maklum, pada saat itu program studi Sosiologi UNEJ baru berdiri.

Saya jadi teringat pada saat ngobrol santai dengan Bapak Daniel Sparringa, PHD. Beliau mengeluhkan mahasiswa sosiologi UNAIR pada saat itu yang tidak mencerminkan dirinya sebagai mahasiswa sosiologi, terutama konten opini atau pendapat yang disampaikan di forum diskusi dan seminar.

Sebenarnya, pemilihan istilah tidaklah harus secara ansich digunakan secara menggebu-gebu dengan tidak memperdulikan siapa audiens kita. Sebaiknya lihat dulu siapa audiensnya. Jika audiens berasal dari lingkungan yang sama maka janganlah sungkan menggunakan istilah yang mereka pastinya juga bisa pahami. Misalnya kalo ketemu dengan orang-orang IT, jangan sungkan berbicara masalah jargon di IT secara teknis.

Rabu, April 23, 2008

Bersiaplah Menghadapi Kemacetan di dunia Maya

Kemajuan teknologi pengembangan web memungkinkan terciptanya situs yang berkapasitas besar seperti youtube.com yang memiliki konten multimedia. Situs-situs sejenis itu selain kecanggihannya juga membawa dampak terhadap dunia maya, yaitu rakus terhadap bandwith internet. Selebar apapun bandwith yang ibaratnya sebuah jalan tol, jika dilewati oleh kendaraan berbadan besar seperti truk trailer, akhirnya bisa macet juga.

Sebenarnya, semenjak situs berkonten multimedia merebak dan menjadi tren di dunia maya, sudah banyak yang mengeluhkan melambatnya akses internet. Terutama hal ini dirasakan oleh administrator. Keterbatasan sumber daya bandwith, menjadikan para administrator harus melakukan manajemen terhadap bandwith yang dimiliki, agar resource yang ada tidak melulu habis oleh konten multimedia.

Seorang kawan saya yang bekerja sebagai administrator di sebuah sekolah, menerapkan manajemen bandwith dengan menutup akses terhadap situs pertemanan http://www.friendster.com karena disinyalir dari log kunjungan, situs friendster dianggap telah memboroskan bandwith yang dimiliki sekolah tersebut.

Mmm, sebuah pilihan terakhir bagi seorang administrator untuk mengambil keputusan ini. Meskipun masih banyak jalan untuk membuka situs friendster tersebut (ingat kasus ditutupnya akses youtube.com gara-gara film fitna). Saya lebih mencoba instropeksi, bahwa ternyata sumber daya bandwith internet itu terbatas. Kesadaran itu perlu ditanamkan, apalagi untuk Indonesia, di mana harga bandwith masih mahal. Saya jadi teringat dengan kasus dicaci makinya sebuah penyelenggara Mobile Internet Service Provider yang menerapkan manajemen terhadap bandwithnya sehingga pelangganya menghadapi keterbatasan untuk mengunduh file dari dunia maya.

Mungkin ini bisa menjadi tema penelitian baru, untuk menciptakan situs yang mempunyai konten multimedia, tetapi tidak rakus bandwith.

Sepertiga Industri di Sidoarjo Membuang Limbahnya di Sungai

Kompas edisi Jawa Timur hari ini (rabu, 23 april 2008) mengungkapkan bahwa sebanyak 600 dari 1800 industri di wilayah Sidoarjo mulai dari tingkat kecil hingga tingkat besar telah membuang limbahnya di sungai. Jumlah 600 ini artinya adalah sepertiga jumlah industri yang ada di Sidoarjo.

Data ini diperoleh dari penelitian Dewan Lingkungan Sidoarjo (DLA) pada akhir tahun 2007 terhadap sebelas sungai yang mengalir di Sidoarjo. Hasilnya adalah ditemukannya kandungan zat-zat yang dikategorikan berbahaya seperti Sulfida (H2S), fenol dan Timbal (Pb).

Mirisnya, Dinas Lingkungan Hidup sidoarjo, ketika dikonfirmasi mengenai hal ini,malah mengungkapkan alas an minimnya anggaran pengawasan, sehingga hanya mampu melakukan pengawasan terhadap tiga kecamatan saja di Sidoarjo (Kecamatan Sidoarjo, Kecamatan Buduran dan Kecamatan Candi), padahal industri hamper tersebar di seluruh kecamatan di Sidoarjo.

Hal ini membuktikan, bahwa Pemerintah Kabupaten Sidoarjo tidak peduli terhadap lingkungan hidup. Padahal industri adalah penyumbang terbesar dalam APBD Sidoarjo. Entah apa yang akan terjadi pada masa yang akan datang jika masalah ini tidak juga tertangani.

Pemilihan Gubernur Jabar dan Sumut, Cermin Kemenangan Partai Kecilkah?

Hal yang ramai dibicarakan dalam dunia perpolitikan saat ini di luar penangkapan “Abang” Amin Nasution oleh KPK adalah kemenangan partai-partai kecil di pemilihan gubernur Jawa Barat dan Sumatera Utara.

Seperti yang kita ketahui, baru-baru ini ada dua propinsi besar di Indonesia, yaitu Jawa Barat dan Sumatera Utara yang menggelar pesta demokrasi untuk memilih pemimpin daerah tersebut. Hasilnya cukup mengejutkan banyak pihak. Meskipun masih sementara, karena belum ditetapkan secara sah oleh KPUD, pasangan Ahmad Herryawan – Dede Yusuf yang diusung oleh PKS dan PAN masih menduduki peringkat teratas dalam pemilihan Gubernur Jawa Barat. Sementara di Sumatera Utara, tidak kalah mengejutkan, yaitu masih unggulnya suara untuk Syamsul Arifin – Gatot Pujo Nugroho yang diusung dari koalisi sepuluh partai kecil.

Sangat menarik hal ini untuk dianalisis, yang pertama adalah adanya wacana bahwa partai-partai besar telah mengalami kejenuhan. Rakyat menganggap bahwa partai-partai besar yang notabene berbanding lurus dengan jumlah wakil rakyat yang ada di parlemen, ternyata tidak serta membawa perubahan yang signifikan bagi rakyat, tentu ini menurut rakyat yang awam akan angka-angka BPS yang menurut Bapak SBY kemiskinan semakin menurun berdasarkan data BPS, demikian juga menurut kawan saya yang baru pulang dari Belanda seusai menyelesaikan pasca sarjananya di bidang ekonomi dan dengan bangganya dia mengatakan bahwa Indonesia telah berhasil meningkatkan perekonomian, dan tentu saja ini berdasarkan angka-angka di atas data BPS. Tetapi senyatanya, rakyat masih saja merasakan kesulitan di sana-sini, seperti antre untuk mendapatkan minyak tanah, harga-harga bahan pokok yang tidak terkontrol wabah penyakit yang tidak terkendali dan masih banyak lagi. Entah ini suatu kebetulan atau tidak bahwa kesulitan-kesulitan itu justru dirasakan pada saat Indonesia memasuki kondisi politik yang lebih demokratis. Ketidaksiapan menghadapi globalisasi juga menjadi tudingan keterpurukan negara ini. Ujung-ujungnya, rakyat Indonesia melihat, bahwa partai-partai besar yang ada di parlemen tidak mampu mengatasi permasalahan itu semua. Akhirnya tidak ada jalan lain, jika suatu penyakit tidak dapat tertangani oleh satu dokter, sebaiknya pindah ke dokter lain yang mungkin, sekali lagi mungkin mempunyai obat yang lebih mujarab.

Hal inilah yang menjadi salah satu kemungkinan, karena memang belum ada hasil penelitian mengenai hal ini, bahwa kemenangan partai kecil adalah obat alternatif bagi rakyat. Berbagai permasalahan timbul di Jawa Barat, dari mulai sulitnya lapangan pekerjaan, angka kemiskinan yang masih tinggi, pendidikan yang belum merata, masalah kesehatan, kegagalan panen di daerah yang pernah menjadi lumbung padi nasional ini, dan jangan lupa, jika kita ingat kota Indramayu, betapa mirisnya bahwa angka perdagangan manusia di kota ini begitu tinggi. Jadi tidaklah salah jika memilih dokter lain, yang masih muda, ganteng dan bisa menghilangkan pusing, tentu saja bukan dengan obat Bodrex yang seperti diiklankan oleh Dede Yusuf, akan tetapi dengan program-program nyata untuk rakyat.

wacana kemenangan partai-partai kecil juga menyeruak di pemilihan gubernur Sumatera Utara. Syamsul Arifin, sejatinya adalah kader partai Golkar, dan entah mengapa dia lebih memilih untuk mengusung partai-partai kecil untuk menaklukkan partai-partai besar termasuk partai yang menaunginya dahulu. Menurut Syamsul Arifin, Tim Sukseslah yang banyak menentukan kemenangan dirinya. Tetapi dengan pisau analisis yang sama dengan kemenangan pasangan HaDe di Jawa Barat, sepertinya bisa menjadi konklusi yang sama. Berbagai persoalan juga banyak timbul di propinsi Sumatera Utara. Coba saja kita berkunjung ke Medan, ibukota Sumatera Utara. Entah bagaimana mengatasi keruwetan di Medan, sampai-sampai timbul istilah, “Ini Medan Bung”. Belum lagi kasus pembalakan liar yang disinyalir adanya keterlibatan aparat, Pelanggan listrik yang terus mengalami pemadaman bergilir, yang menyebabkan roda perekonomian seringkali terhenti takkala listrik padam.

Solusinya, ya itu tadi. Mari kita mencari dokter baru yang muda, ganteng, dan kalo yang ini plus jenaka. Supaya rakyat yang sakitnya akut masih bisa tertawa dan terhibur.

Yang kedua, adalah wacana lain yang menegasikan wacana di atas. Menurut Bang Firman Djaya Daeli, Ketua DPP PDI Perjuangan, bahwa banyak faktor yang menentukan keberhasilan dalam memenangkan Pilkada. Yang pertama adalah kepopuleran tokoh, yang kedua adalah mesin politik yang mengusung dalam hal ini adalah partai dan yang ketiga adalah tim sukses dari calon pemimpin daerah tersebut. Yang paling baik adalah mengelaborasikan ketiga faktor tersebut. Meski terkadang salah satu faktor seringkali menjadi lebih dominan. Hasil Pilkada Jabar dan Sumut, menurut analisis Bang Firman, tidak serta merta menjadi cerminan bahwa kepopuleran Partai besar semakin menurun. Bang Firman mencontohkan bahwa beberapa Pilkada di Propinsi lain, seperti Sumatera Barat, Sulawesi Utara, Sulawesi Selatan, Kalimantan Barat, masih menunjukkan kemampuan partai besar dalam menjalankan mesin politiknya.

So, hal ini akan menjadi PeEr besar bagi partai politik, entah itu partai besar atau partai kecil untuk berlomba-lomba memenangkan Pilkada. Masih ada pemilihan Gubernur Jawa Timur, Jawa Tengah dan Bali yang notabene dikuasai oleh partai-partai besar. Semoga pemilihan Gubernur di propinsi lainnya tersebut lebih demokratis dan siapapun pemimpinnya adalah pemimpin yang betul-betul mengemban amanat dari rakyat.

Selasa, April 22, 2008

Kartini hari ini

Hari ini adalah hari lahirnya Raden Ajeng Kartini. Dan hari ini pula ditetapkan sebagai simbol kebangkitan kaum wanita atau perempuan entah bagaimana kamu menamainya. Bagi saya, tidak perlu kita meributkan wanita atau perempuan, yang terpenting adalah memaknai perjuangan Kartini dengan tidak sekedar memakai kebaya, tidak sekedar lomba memasak tetapi lebih dari itu, Kartini adalah simbol perlawanan dari ketidakberdayaan terhadap hegemoni.

Hegemoni apa?

Entah mengapa, hampir semua budaya yang ada di atas bumi ini selalu meninggikan kaum laki-laki. Patriarki, demikian mereka menyebutnya. Semua serba lelaki, mulai dari kepemimpinan, kepemilikan harta dan kekuasaan hingga kebebasan untuk menindas sesamanya, seakan-akan dibenarkan oleh sang Patriarki.

Mungkin inilah warisan jaman purba kita, dimana yang kuat adalah yang menang. Dan sialnya, secara fisik, laki-laki selalu saja lebih unggul.

Jadi, Kartini mencoba membuka wacana, mari kita menerima wanita sebagai sebuah mahluk yang berbeda dengan laki-laki dan tentu saja di luar kodratnya sebagai wanita yang harus melahirkan dan menyusui anak. Di luar itu, wanita juga mampu seperti laki-laki. Dia mempunyai intelejensi, dia mempunyai keahlian bahkan juga kekuatan fisik yang sama dengan laki-laki.

Mmm, kenapa saya bisa berpikir seperti ini. Mungkin karena saya mempunyai ibu yang mendapatkan kesempatan untuk bekerja, berkarir dalam separuh lebih dari waktu hidupnya. Bukan karena dia perempuan, tetapi karena dia adalah manusia yang sama dengan kita, kaum laki-laki....

Senin, Maret 24, 2008

My First Time at Universitas Trunojoyo

Akhirnya aku mulai bekerja per maret 2008 ini di Universitas Trunojoyo. Tepatnya aku masuk mulai hari selasa tanggal 4 Maret 2008. Sesuai formasi aku ditempatkan di BAAKPSI atawa Biro Administrasi Akademik dan Perencanaan Sistem Informasi.

Pada mulanya aku kira aku akan di taruh di bagian yang berkutat pada Sistem Informasi. Ternyata tidak. Aku ditaruh sebagai staf Humas yang memang berada di bawah BAAKPSI.

Kasubag ku adalah Bu Win. Dia adalah seorang dosen di Fakultas Hukum. Secara keseluruhan ada tiga orang di Tim Humas, yaitu Bu win, Mbak Yanti dan aku.

Menurutku pekerjaan di Humas ini akan sangat menyenangkan, karena nantinya akan dapat banyak bertemu dengan orang.

Otre, ntar aku ceritakan lagi deh yang lainnya ya.

Sabtu, Februari 02, 2008

Beli Lampu, Ide Kreatif dari Manusia

Senin kemarin waktu gagal nomat di Royal Plasa, stress berat akhirnya keliling Royal Plasa sambil liat-liat ke Ace Hardware. Aku seneng jalan ke Ace, soalnya barang-barangnya keren-keren dan kayaknya barang-barang impianku ada di sana, bayangkan mesin potong rumput listrik rumahan yang aku idamkan tuh ada di situ, dibandrol sekitar dua ratus ribu.

Emang sih harga barang di Ace tuh gak terbilang murah, apalagi bagi kantong PNS kayak aku, hehehe.

Nah, waktu itu sempat ngelihat standing Lamp, seharga tiga ratus ribu, bentuknya lumayan dan pacarku suka itu, Cuma aku agak gak suka karena terbuat dari plastik dan harganya yang amit-amit deh. Eh ndalalah lampu itu gak ada di Ace Royal Plasa, mungkin waktu itu kita liatnya di Ace PTC.

Akhirnya ya udah jalan-jalan ke luar dan Tere waktu itu mo ngambil duit di ATM. Abis ngambil ATM, ternyata kita ngeliat ada stan yang jual lampu-lampu unik. Uniknya tuh lampunya warna-warni, ada merah, kuning,biru dan banyak lagi deh. Dan Tere tertarik buat beli. Aku juga tertarik, trus kami beli deh lampu yang agak besar yang rencananya di taruh di kamar Tere. Karena kami tertarik dengan warna biru, akhirnya kami mesen deh lampu warna biru seharga dua ratus ribu. Lampunya cukup keren dan sekarang udah terpasang di kamar.

Kereta Tidak Berangkat Karena Banjir

Hari kamis kemarin kereta dari arah surabaya menuju kota-kota di timur Jawa dibatalkan keberangkatannya. Hal ini disebabkan banjir di Kabupaten Pasuruan yang mengakibatkan rel kereta api tergerus oleh derasnya banjir. Wah, ini cukup membingungkan. Soalnya pacarku mau pulang ke Jember hari jumat ini. Setelah aku telpon ke Stasiun Sidoarjo, petugasnya bilang kereta Mutiara Timur Jurusan Surabaya Banyuwangi akan diberangkatkan jumat malam, sementara kereta lain dengan jurusan yang sama belum juga dioperasikan hingga hari jumat. Akhirnya aku coba pesen tiket, tapi untuk kelas eksekutif dah habis, akhirnya pacarku aku belikan yang kelas bisnis.

Cukup banyak calon penumpang yang kelimpungan, sebab kereta api masih menjadi andalan transportasi untuk menuju ke arah timur, secara jalan raya Porong yang selalu unpredictable karena kemacetannya bisa menghabiskan waktu hingga 1 jam untuk jalan yang hanya sepanjang 5 kilometer saja.

Yah, minggu ini bencana banyak sekali terjadi, terutama banjir…

Banjir lagi, banjir lagi. Tapi liat berita banjir di Jakarta seperti mengingat banjir tahun 2002 lalu. Di mana-mana banjir. Taun lalu waktu ada kerja’an di jakarta, kebetulan mess ku ada di Daan Mogot. Nah waktu pulang dari kantor yang juga di Daan Mogot menuju ke Mess kantor, aku nglewati jalan di depan dan Belakang Indosiar, nggak tau jalan apa namanya. Di samping jalan itu ada sungai nya. Aku sempat mikir gimana ya kalo hujan, apa cukup sungai sekecil itu nampung air hujan kalo hujan deres. Ternyata kekhawatiranku tuh emang sering terjadi di daerah itu, setelah aku nanya temenku emang daerah situ langganan banjir [waduh ada model langganan baru ya selain langganan koran, hehehe]

Indonesia nasibmu, udah harga pada naek, eh masih kena musibah pula. Kayaknya hari berkabung tujuh hari tuh, selayaknya untuk musibah yang kita hadapi ini.

Tapi kawan, jangan patah semangat deh. Meski harga-harga melambung tinggi dan gaji seorang PNS kayak aku ni tak dapat mampu berkejaran dengan harga-harga di pasaran, tapi tetap kreatif deh ya.

Yang penting kita masih bisa nomat tiap hari senin di bioskop, makan personal Pizza di Pizza Hut dan sesekali menikmati secangkir kopi uenakkkk, hehehehe PISSS deh.

So, sekali lagi tetap kreatif teman…

Sepakbola Indonesia, sudah siapkah kita?

Ahhh, nonton pertandingan Persija versus Persipura kemarin menjadi pertandingan yang membosankan, kedua tim main nyantai-nyantai aja dan hasilnya adalah 0-0.

Itulah cermin sepakbola kita, semua nyantai yang penting ada pemasukan. Padahal banyak dari klub tersebut mengambil APBD kota asal mereka. Dan hasilnya adalah kekecewaan di sana-sini. Apakah ini cermin dari kegagalan PSSI yang dipimpin oleh seorang narapidana dari balik jeruji penjara.

Saking hebatnya sang napi ini, sampai skorsing terhadap pemain yang mengakibatkan kerusuhan bisa dicabut lagi, dan dengan entengnya mereka bisa bermain lagi tanpa takut dengan skorsing tersebut. Betul-betul tidak mendidik. Aku pikir lebih baik jika kompetisi ini dibubarkan saja, termasuk dengan pengurus PSSI nya.

Kawan, aku bukan penggemar bola, tetapi menonton prestasi olahraga Indonesia rasanya menjadi keharusan bagi aku. Aku tidak membela klub manapun yang penting mainnya asyik itu udah cukup bagi aku.

Tapi apakah semuanya harus dibayar dengan adu jotos dan bakar membakar stadion. Uggh, rasanya sudah cukuplah melihat tingkah laku Bonek yang mencegat kendaraan di jalan-jalan dan seringkali merepotkan Polisi karena harus menjaga ekstra mereka. Bayangkan jika Bonek harus bertanding, Polisi sampai menerjunkan 2000 personil di Surabaya, itu hanya untuk pengamanan terbuka, belum yang tertutup. Oalah, kok sampai ngrepoti gitu ya.

Bapak Ahdyaksa selaku menpora juga jengah dengan tingkah laku para pelaku persepakbolaan kita. Dan mengancam akan menghentikan kompetisi persepakbolaan kita. Kalo saya pak, jangan dihentikan deh mending pengurus PSSI tuh diberhentikan aja dulu karena udah terbukti biangnya mafia di sana, trus di tata lagi dari awal, dan jangan sampai mafia-mafia itu ngurusin sepak bola di Indonesia lagi deh.

Polycarpus dihukum 20 tahun penjara di pengadilan Peninjauan Kembali MA

Akhirnya pengadilan Peninjauan Kembali MA yang diketuai oleh Bagir Manan menjatuhkan hukuman 20 tahun penjara atas Polycarpus dengan keputusan “Bersalah atas pembunuhan berencana dan pemalsuan surat”. Yah, keputusan ini cukup menggembirakan, mengingat sebelumnya MA menjatuhkan keputusan bebas kepada Polycarpus.

Perjalanan kematian Munir memang begitu panjang, seakan-akan menyiratkan jalan perjuangan Munir membela Hak Asasi Manusia. Saya mengenal Munir ketika tahun 2000. Di saat itu saya berangkat ke Jakarta untuk mengikuti Penyusunan Format Aksi dan Pelayanan Gerakan Mahasiswa Kristen Indonesia (GMKI) sebagai wakil dari GMKI cabang Surabaya. Setelah selesai penyusunan Format Akspel tersebut, kami berniat untuk menyuarakan hasil penyusunan Akspel tersebut ke DPR RI yang sangat kebetulan Forum Komunikasi Pemuda Indonesia (FKPI) juga akan melakukan hearing ke DPR RI. Karena itulah GMKI mencoba nunut agenda tersebut. Nah, sangat kebetulan kantor Kontras berada dekat dengan sekretariat Pengurus Pusat GMKI di Salemba, saya mencoba mengunjungi kantor Kontras dan bertemu dengan saudara Munir di sana.

Ah, ketika Munir dikabarkan meninggal dalam perjalanan ke Belanda, di mana ia akan melanjutkan sekolah S2 nya disana, saya Cuma mengira Munir meninggal karena sakit Lever, karena biasanya aktivis meninggal karena penyakit tersebut, hehehe ini asumsi konyol saya waktu itu. Ternyata kejadian itu terkuak ketika badan otopsi Belanda menyatakan bahwa kematian Munir disebabkan karena racun Arsenik.

Jujur saya mendengar racun arsenik itu di film James Bond. Dan memang agen rahasia banyak yang memakai racun ini karena korban hanya nampak seperti terkena serangan jantung saja [ahhh, ini asumsi saya lagi karena kebanyakan nonton James Bond]. Dan ternyata kawan Munir meninggal karena racun favorit para agen rahasia itu.

Dan, akhirnya setelah tiga tahun kematian misterius Munir, mulai terkuak sedikit demi sedikit kebenaran itu. Dan yang paling menjengkelkan adalah bagaimana Polycarpus menyangkal itu semua, meski istri Munir sendiri lebih menyukai bukan Munir saja yang diseret di pengadilan, tetapi dalang dari itu semua.

Memang jika melihat dari kesaksian Budi Santoso, salah satu anggota BIN yang menjadi saksi yang tercatat dalam BAP, dikatakan bahwa Polycarpus beberapa kali datang ke kantor BIN, bahkan Budi Santoso sendiri juga melihat draft surat penugasan Polycarpus. Sayangnya Budi Santoso bagai hilang di telan bumi dan tak bisa dihadirkan di pengadilan.

Yang menjadi pertanyaan adalah, apakah hukum di Indonesia juga bisa menghadirkan pejabat BIN yang kemungkinan terlibat dalam pembunuhan Munir untuk mendengar motif dibalik pembunuhan Munir? Semoga saja bisa, karena dengan demikian Indonesia akan menjadi selangkah lebih maju dalam penegakan HAM.

Konfirmasi awal masuk kerja bagi CPNS Universitas Trunojoyo

Walah, judulnya kayak sesuatu yang resmi aja ya. Mulai hari kamis kemarin [24 januari 2008] aku coba menelpon ke Universitas Trunojoyo, tapi selalu dijawab sedang sibuk oleh penjawab telepon. Sampe saking penasarannya aku coba pada malam hari, eh ternyata jawabannya sama aja. Akhirnya jumat pagi aku coba lagi, ealah gak bisa lagi. Akhirnya siangnya aku coba tanya nomor lain yang dipunya Universitas Trunojoyo, dan dapat beberapa nomor yang emang beda dengan nomor yang aku punya. Setelah aku dapat nomor itu, aku coba iseng nelpon ke nomor yang aku punya, ternyata nyambung deh.

Setelah nanya info tentang kapan mulai masuk, mereka bilang masih jadwalin pelatihan untuk pegawai baru entah februari ato maret. Wah ni berarti masih lama ya masuknya, secara aku udah jadi pengangguran begini, hehehe.

Tapi beda banget dengan kak Yudi yang udah masuk dengan rapat-rapat dosennya, hehehe. Ngapain ya pake rapat segala, wong secara formalitas belum masuk. Tapi mungkin aja supaya dosen-dosen baru itu bisa adaptasi dengan lingkungan kerjanya kali. Ah, gak tau lah. Mari kita tunggu aja deh setelah masuk ntar.

Hari ini agak Flu

Duh, hari ini agak flu, males mo ngapa-ngapain. Akhirnya ya udah utak-utik koding aja. Masih banyak yang perlu dipelajarin nih. Otre…

Review Film Otomatis Romantis

Sabtu malam ini Om teduh sama tante [papa n mamanya Tere] medapatkan undangan pertunangan anak seorang temannya di Pakuwon Indah. Nah, Andre sama Keke juga ikut ke Sidoarjo. Acara pertunangan ala Tionghoa itu berlangsung malam hari. Nah karena Om teduh gak ngerti dimana tempat acaranya, trus kami nganterin sampe ke tempat acara. Setelah itu kami jalan-jalan ke Delta sekalian nonton film sama beli DVD Romantic Princess buat Keke.

Nah, akhirnya kami memilih film yang baru kemarin tanggal 18 Januari tayang di Bioskop yaitu “Otomatis Romantis”. Dengan harapan nama besar Tukul yang menjadi salah satu aktornya menjadi jaminan bahwa film ini menjadi film yang “Gila”.

Akhirnya kami berempat masuk dan menonton film yang dibintangi oleh nama-nama besar seperti: Tarsan, Chintami Atmanegara, Tora Soediro, Wulan Goeritno dan banyak lainnya. Dan yang paling ditunggu-tunggu tentu saja aksi Tukul Arwana yang merupakan aksi pertamanya di layar lebar.

Setting awal adalah diperlihatkan adegan permainan judi Trisno yang menggadaikan sepeda motor adiknya Bambang (tora Soediro) untuk judi, padahal motor itu adalah alat transportasinya ke kantor. Dikisahkan Bambang adalah seorang pegawai administrasi yang bekerja di sebuah majalah wanita yang dipimpin oleh Marsha Timothy.

Keinginan Bambang adalah bisa mengisi artikel di majalah ini. Sampai suatu saat Bambang memberanikan diri untuk menghadap pemimpin redaksi dan memohon agar bisa mengisi artikel di majalah tersebut dengan pengalaman pernah menjadi reporter majalah pertanian di desanya. Lucunya lagi, seakan hendak menyindir rame-ramenya pejabat yang mengunjungi mantan presiden Soeharto, Bambang pun juga dengan tidak kalah bangganya menunjukkan fotonya dengan mantan orang hebat di masa orde baru tersebut.

Dan akhirnya dengan tegas Timothy menolaknya, karena ia meragukan kemampuan Bambang menganggap kalo bahasa tulisan di majalahnya berbeda dengan majalah pertanian tersebut.

Sampai suatu saat, Bambang secara tidak sengaja menjadi model di majalahnya karena model yang sesungguhnya tidak dapat datang. Awalnya Timothy menolak, tetapi karena pemasang iklan ternyata menyukai modelnya akhirnya Bambangpun menjadi model tetap untuk iklan tersebut.

Timothy yang seorang lajang, sebenarnya sudah dipaksa untuk segera menikah. Orang tuanya selalu mencontohkan kakaknya yang dianggap paling sukses, karena telah menikah dengan orang kaya dan telah memberikan cucu. Tak dinyana, pada saat berkumpul dengan kakak dan adiknya, kakaknya tersebut mengungkapkan kalo ia dan suaminya, Dave akan bercerai. Nah, si Timothy tambah tidak yakin dengan institusi perkawinan dan mereka bertiga pun bersepakat menyembunyikan persoalan ini di depan orang tuanya, karena takut orang tuanya shock mendengar musibah anak yang telah dibanggakan itu.

Pada suatu saat, Timothy memakai xxx, anak kakaknya menjadi model majalahnya yang bertemakan hubungan orang tua yang sibuk dengan anaknya. Pada saat itulah Dave datang ke kantor majalah tersebut dan marah-marah kepada isterinya karena menganggap anaknya telah dipekerjakan. Dave yang ternyata diperankan oleh Tukul Arwana, dengan aksinya yang kocak, sampe Wulan Goeritno yang berperan sebagai istrinya, mengaku pada saat beradu akting dengan Tukul dia tidak pernah sekalipun melihat wajah Tukul karena takut akan tertawa. Di tengah pertengkaran itu, anak kakaknya tiba-tiba hilang dan ternyata sudah ada dipelukan Bambang. Si Timothy pun tidak menyia-nyiakan dan segera mengambil foto mereka berdua.

Pada saat pengambilan foto untuk iklan di peternakan Kuda milik Dave, Bambang bertemu dengan Dave dan ia bertanya kenapa Bambang bisa akrab dengan anaknya sedangkan ia tidak pernah bisa akrab dengan anaknya. Si Bambang menyarankan untuk lebih mendekati istrinya.

Untuk mengakrabkan lagi dengan keluarganya, Dave mengundang keluarga mertuanya untuk makan malam. Pada saat itu Dave menyuruh Timothy untuk mengajak Bambang, karena ia menganggap Bambang adalah kekasih Timothy, meski hal itu sudah disangkal oleh Timothy. Pada saat makan malam itulah, keinginan cerai wulan terungkapkan secara tidak sengaja oleh Timohty yang keceplosan. Marah besarlah Tarsan. Pada saat itu ada adegan yang sangat lucu, yaitu pada saat Dave ingin mengungkapkan kata-kata terakhirnya. Kata-katanya begini : “Sudah siapkah kamu kehilangan orang sedahsyat aku?”, hehehe, jayus banget ya….

Ternyata Timothy tuh takut untuk pacaran karena dia menganggap kalo perempuan di keluarganya tuh dikutuk kalo akan mendapat pasangan yang jelek, meski mereka cantik-cantik. Contohnya kakaknya mendapat Dave yang kayak lele dumbo dan adiknya yang pacarnya dikatakan beruk. Tapi saudara-saudaranya menyemangati karena Bambang tidaklah seburuk itu. Akhirnya mereka menyarankan untuk mengikuti petunjuk sesuai tips yang ditulis oleh dirinya, yaitu cara wanita menggaet pria.

Tips yang pertama adalah memberikan yang dia mau. Timothy memberikan kesempatan Bambang untuk menulis artikel, dan ternyata tulisannya sangat tidak sesuai dengan majalahnya. Tips yang kedua adalah melakukan aksi terlebih dahulu, dan Timothy pun mencium Bambang, dan Bambang hanya beristigfar. Sampe suatu saat, Bambang datang ke ruangannya dan meminta ijin untuk meminjam uang untuk menikah. Marahlah ia karena menganggap Bambang adalah Playboy dan tukang hamilin anak orang. Akhirnya terputuslah hubungan mereka.

Dan pada akhirnya Timothy pun tahu, ternyata bukan Bambang yang menghamili tetapi kakaknya si Trisno yang menghamili dan akhirnya kakaknyalah yang menikah. Dari situ ia kembali jatuh cinta kepada Bambang.

Mmmm, film ini alurnya tertata rapi, mungkin karena ada Bang Monty Tiwa di produsernya ya dan penulis naskahnya juga bang Monty Tiwa yang emang keren abis deh. Cuma emang ada beberapa kekurangan sana-sini menyangkut kemustahilan. Misalnya, di hari serba digital ini, ngapain si Bambang fotocopy majalah edisi baru untuk arsip, benar-benar aneh. Trus pacar adiknya terlihat di ruangan kantor majalah tersebut, apakah bisa diambil kesimpulan kalo pacar adiknya adalah karyawan di majalahnya? Trus mengenai tips yang ditulisnya sendiri di edisi lima, sangat mustahil dia tidak hapal dengan tips yang ditulisnya sendiri, lagi pula dia malah minta sekertarisnya mencari majalah edisi ke lima tersebut, bukannya dia yang buat, kan mestinya dia punya arsip pribadi dalam bentuk document file kek di komputernya, benar-benar aneh.

Btw, keanehan tersebut sama sekali tidak mengganggu cerita film tersebut. Meski masih kalah lucu dengan Quikie Express, layaklah kalo film ini dapat bintang tiga dari aku. Keren dan layak untuk ditonton.

Pipa PDAM pecah lagi

Sial…

Minggu pagi kemarin, aku yang sedang tertidur pulas di ruang komputer dibangunkan sama tere. Dia bilang airnya mati. Seketika itu juga aku bangun dan coba melihat di tandon air, ternyata emang benar, air di tandon udah habis. Aku coba lihat tetangga, ternyata dia malah asyik nyuci mobil. Haahhh!!! Masak sih di rumahku aja yang airnya mati.

Ehhh, gak berapa lama di tengah-tengah waktu nyuci mobil tiba-tiba airnya mati dan dia istrinya teriak, “Pa, airnya habis!!!”, ealah ternyata dia gak sadar kalo air mati dan dengan tenang nyuci mobil tarunanya. Setelah nelpon ke pos Security perumahan, ternyata emang bener air PDAM mari karena pipanya pecah di jalan raya Porong.

Waktu itu di rumah ada Andre, kakak Tere; Keke, adik tere; aku dan Tere. Pagi itu Andre udah mandi duluan. Akhirnya kami Cuma bisa cuci muka seadanya dan sikat gigi pake air Aqua, trus cabut ke wisma daerah Jember di Gayungsari buat mandi di sana.

Ini yang sudah ke – 38 kali pipa PDAM yang ada di jalan raya Porong pecah lagi dan lagi. Padahal secara biaya air PDAM yang baru jumat kemaren aku dapat edarannya kalo akan naik di bulan Februari. Dan belum enam bulan semenjak terakhir bulan agustus 2007 sudah naik. Trus gimana dong nasib kami para pelanggan yang setia. Sebab gak ada solusi lagi selain berlangganan air PDAM. Air tanah di daerah Sidoarjo ini agak payau, jadi berasa asin kalo dipake.

Menurut Humas PDAM Sidoarjo, pipa yang melalui jalan raya porong, pecah akibat pergeseran tanah (duh Gusti, another impact of Porong disaster again!!!). dan pipa tersebut milik PDAM Surabaya [ Kompas Jatim, Senin 21 Januari 2007 ]. So tanggung jawab perbaikan pipa berada di bawah kewenangan PDAM Surabaya.

Padahal, kami para pelanggan ini harus membeli air yang berharga setengah dari biaya bulanan berlangganan PDAM itu sendiri, kata seorang pelanggan di koran itu juga.

Emang sih, air yang dijual di perumahanku berkisar Rp. 18.000 – Rp. 40.000. itu sangat tergantung dari lamanya air PDAM mati. Bahkan pernah empat hari air PDAM mati, dan air yang dijual pun sekitar Rp. 40.000 per tandon yang hanya cukup untuk sehari aja [ asumsi pemakaian hanya untuk mandi secukupnya untuk dua orang kayak di rumahku ]. lah itu kan udah hampir 3/4 dari biaya berlangganan sebulannya yang rata-rata kalo di rumahku sekitar 50 – 60 ribu.

Trus, sebagai perusahaan publik, bisa gak kita menuntut tanggung jawab PDAM yang telah gagal melayani pelanggannya???

Akhirnya di kamar mandi wisma daerah Jember di Gayungsari yang ternyata kehabisan air juga, aku Cuma bisa termenung sembari berdoa, “Ya Tuhan, semoga cawan lumpur Lapindo ini segera berlalu dari kami”

Review Film Skin Walkers

Ini adalah film yang aku gagal nomat hari senin kemarin. Yap Skin Walker, kata pacarku filmnya keren, hampir kayak I’m the Legendnya Will Smith gitu. Penasaran juga.

Ternyata kemarin malam, pacaraku bawa DVD bajakannya yang dipinjem dari teman kantornya. Lumayanlah buat preview nonton di rumah.

Film ini diawali dengan adegan kejar-kejaran. Seseorang yang dikejar itu lalu ketangkep dan dibunuh. Sementara peta yang dibawanya diambil dan dibagikan kepada kelompok-kelompok gerombolan tersebut.

Sampai sini, masih belum ngeh jalan ceritanya….

Adegan selanjutnya di sebuah rumah, ada sekelompok orang yang menonton video yang menampilkan seorang anak yang mereka yakini adalah sebuah legenda hidup, dan akhirnya mereka yang ada di rumah tersebut mengikatkan dirinya di dalam bunker rumah tersebut. Saat mengikat diri tiba-tiba lampu rumah itu padam dan salah seorang dari mereka yang tidak terikat memeriksa sekering rumah itu, dan ternyata ada sekelompok orang yang masuk ke dalam rumah tersebut dan membunuh orang yang memeriksa sekering tersebut dan masuk ke dalam bunker tersebut dan menanyakan keberadaan seorang anak. Mereka yang mengikatkan dirinya tidak mengaku dan akhirnya dibunuh.

Akhirnya kelompok yang datang ke rumah tersebut menyaksikan video tentang anak itu. Setelah meneliti video tersebut, mereka berhasil mendapatkan lokasi kota tempat tinggal anak itu.

sampai adegan inipun, aku masih bingung ceritanya tentang apa ini?

Selanjutnya adalah adegan seorang anak yang terkena asma. Ibunya mencoba membantu anak tersebut tapi anak tersebut masih belum tertolong. Akhirnya ada seorang yang membantu menyembuhkan dengan menghirupkan sebaskom air panas ke anak itu dan anak itu berhasil sembuh.

Keesokan harinya, ibunya yang seorang kasir swalayan berangkat kerja, yang dia herankan adalah kejadian malam tadi, tentang anaknya yang terkena asma sudah diketahui oleh seluruh kota.

Pada saat itu, kelompok pemburu anak itu tiba di kota itu. Anak itu yang bersama neneknya bertemu dengan kelompok itu dan akhirnya neneknya terlibat adu tembak dengan kelompok tersebut, mendengar adu tembak itu, warga kota segera menolong nenek itu dengan menghujani kelompok itu dengan tembakan.

Karena situasi yang mendesak, akhirnya beberapa orang melarikan anak tersebut dengan truk. Pada saat di truk itulah Tim, nama anak itu diceritakan tentang awal mula kejadian tersebut. Diceritakan, dia adalah sebuah legenda yang dapat menghapus kutukan manusia serigala. Pada saat berumur tiga belas tahun, yang berarti tiga hari lagi adalah hari dimana kutukan terhadap manusia serigala dipatahkan. Legenda bermula dari cerita bahwa yang dapat mematahkan kutukan adalah seorang anak hasil perkawinan antara manusia biasa dengan manusia serigala. Tim adalah hasil keturunan manusia biasa yaitu ibunya dengan ayahnya yang seorang manusia serigala.

Dikisahkan ada dua kelompok manusia serigala yang berbeda pendapat mengenai legenda tersebut. Yang pertama adalah kelompok yang ingin terlepas dari kutukan, mereka adalah kelompok yang melindungi Tim, sedangkan kelompok yang kedua adalah kelompok yang beranggapan bahwa manusia serigala adalah ras lain dari mahluk hidup, dan kebiasaan menghirup darah manusia adalah kebiasaan yang sudah mendarah daging, kelompok inilah yang menginginkan Tim mati sebelum umur tiga belas tahun.

Adegan selanjutnya adalah kejar-kejaran antara dua kelompok, sampai pada puncaknya adalah saat Tim tiba-tiba pingsan dan dilarikan di rumah sakit. Di rumah sakit itulah kedua kelompok bertemu lagi dan akhirnya saat kelompok pelindung Tim hendak menyelamatkan diri dari rumah sakit, tak dinyana salah seorang kelompok pelindung itu menjadi sandera kelompok pemburu. Di saat itulah baru disadari oleh Tim dan ibunya, bahwa salah seorang pemburu itu ternyata adalah ayah dan suaminya yang dikabarkan telah meninggal yaitu, Caleb.

Akhirnya kelompok pelindung Tim berhasil menyelamatkan diri dan berlindung di sebuah gua. Ternyata salah seorang anggota kelompok pelindung tidak merelakan pacarnya yang disandera kelompok pemburu. Dan tanpa disadari pada saat membawa kembali pacarnya, pacarnya tersebut telah menjadi manusia serigala yang ganas dan berhasil membunuh beberapa orang kelompok pelindung tersebut. Akhirnya tersisa Jonas, paman Tim bersama Tim dan ibunya, merekapun berlindung di sebuah pabrik.

Di pabrik inilah merupakan pertarungan terakhir antara kelompok pemburu yang tersisa tiga orang dengan Jonas, Tim dan ibunya. Sebelum bertarung, Jonas, paman Tim berpesan, jika ia menjadi manusia serigala yang ganas ia minta dirinya ditembak.

Akhirnya pertarungan pun dimulai, pada saat terakhir, ketika kedua orang anggota kelompok pemburu berhasi dibunuh, bertarunglah Jonas dengan Caleb, ayah Tim. Pertarungan ala manusia serigala ini akhirnya dimenangkan oleh Jonas yang menggigit leher Caleb. Karena sudah mengigit leher Caleb, Jonas akhirnya menjadi manusia serigala yang buas, dan akhirnya ibu Tim menembaknya sampai mati.

Ternyata Caleb belumlah mati , akhirnya ia berhasil menggigit Tim. Akan tetapi ibu Tim berhasil mendorong Caleb hingga jatuh dari tingkat atas. Ternyata pada saat jatuh, Caleb berubah menjadi manusia biasa. Akhirnya mereka berkumpul lagi, dan berkesimpulan bahwa darah Tim lah yang bisa menyembuhkan manusia serigala dari kutukannya. Itulah akhir cerita film ini.

Mmmmm, film ini awalnya keren, yah pada saat adegan awal kejar-kejaran tersebut. Tetapi lama kelamaan menjadi sangat tidak realistik. Yang pertama adalah jumlah orang yang terlihat dalam film tersebut sangat sedikit. Misalnya di kota tempat Tim disembunyikan. Masak kota segede itu, pada saat adu tembak dengan kelompok pemburu, orangnya Cuma kurang dari sepuluh, yang bener aja. Mestinya kan kelompok pemburu yang saat itu Cuma berempat mampus tuh dikeroyokin orang sekota, ya gak. Trus waktu adegan tembak-tembakan di rumah sakit yang diakhiri dengan suara sirine polisi trus mereka akhirnya pada kabur, respon polisi sangat lamban padahal udah terjadi bunuh-bunuhan di rumah sakit tersebut. Yang kedua, aku gak tau settingnya ini pada jaman apa, sebab adegan awal diceritakan banyak kelompok pemburu yang disebar untuk mencari anak legenda itu, tapi yang keliatan getol memburu ya Cuma kelompoknya Caleb doang, lagian kan begitu Caleb udah nemuin lokasi tuh anak, tinggal di calling aja tuh kelompoknya ato di tentukan koordinatnya lewat GPS ato ditanamkan alat pelacak GPS di mobilnya si Tim kan beres dah. Yang ketiga adalah ketidak konsistenan tentang legenda manusia serigala, katanya manusia serigala berubah menjadi serigala pada saat bulan purnama saja, nyatanya tiap malam mereka berubah bentuk. Terus katanya manusia serigala hanya mati oleh peluru perak yang menembus jantung (meski sempat dipake pada awal adegan, dimana seseorang yang dikejar membawa pistol dengan peluru dari perak) ternyata manusia serigala tersebut bisa mati karena beberapa hal, ada yang ditusuk dengan pisau, jatuh dari tingkat atas, dan saya curiga jangan-jangan ada yang mati ketawa karena melihat cerita di film ini???

Terlepas dari itu, emang film ini sama sekali tidak membawa pesan apapun dari film makernya. Film ini Cuma mendompleng cerita manusia serigala yang udah dibuat berbagai versi filmnya. Boleh dikata ni film menunjukkan kalo manusia serigala juga manusia (halah…). Mereka juga ingin terbebas dari kebuasan mereka. Jadi kalo ada tetangga ato sodara anda manusia serigala yang ingin menjadi manusia normal, anda bisa hubungi Tim beserta keluarganya untuk mendapatkan serum anti manusia serigala. Akan tetapi kalo mereka buas tetapi bukan tergolong manusia serigala nah itu mungkin dibawa aja ke rumah sakit gila biar sembuh, ato dikenalkan sama Sumanto si pemakan manusia.

Btw, buat yang penasaran pengen nonton, selamat menonton ya, masih maen kok di bioskop kesayangan anda.

Garfield, si Kucing Gemuk

Kemaren sore, karena bete sambil nungguin komputer di defrag aku iseng nonton film Garfield. Sebenarnya ni film agak lama. Aku ndak tau taun berapa, tapi katanya sequel keduanya juga dah keluar.

Film ini menceritakan si kucing gemuk yang bernama Garfield yang bahagia bersama tuannya Jon. Nah konflik muncul waktu pemiliknya mengasuh anjing baru yang bernama Odie . anjing ini rupanya dengan segera menjadi kesukaan Jon, hal inilah yang diliat oleh Garfield sebagai ancaman, kalo dia bakalan dilupain oleh Jon

Sampe suatu saat si Jon membawa odie tanpa mengikut sertakan si Garfield, ternyata mereka pergi untuk melihat kontes anjing. Di situ si Garfield yang ikut serta secara sembunyi-sembunyi di bak mobil, bikin heboh, karena anjing-anjing peserta kontes pada ngejar si garfield. Dan tak dinyana si Odie yang turun ke panggung kontes menarik para juri dan memilih si odie menjadi anjing pemenang. Nah salah satu juri adalah seorang pembawa acara TV yang mengajak si Jon untuk membawa odie siaran di televisi, tapi Jon menolak karena dia hanya ingin odie jadi anjing biasa aja.

Nah, setelah Garfield menghebohkan kontes anjing itu, Garfield ikut pulang dengan bersembunyi di bawah mobil. Si Garfield masuk rumah duluan, tak dinyana secara tidak sengaja Garfield memporak porandakan rumah, akibatnya dia disuruh tidur di luar. Nah saat itulah, karena rasa bersahabat si Odie, dia juga ikut menemani Garfield di luar. Tak dinyana, si Garfield ini memperdaya Odie, sehingga Garfield tidur di dalam rumah dan si Odie malah tidur di luar. Hal ini diliat oleh dua kucing teman Garfield. Mereka berkata sangat tidak baik membiarkan anjing di luar rumah pada malam hari, karena anjing bisa kabur.

Ternyata kekhawatiran teman Garfield itu terbukti, si Odie kabur dari rumah dan akhirnya ditolong oleh seorang ibu. Besoknya si Jon mencari Odie tetapi tidak ketemu, akhirnya hari itu semestinya adalah kencan pertamanya dengan seorang dokter hewan, temannya eh malah menjadi hari pencarian Odie, tetapi Odie tidak ketemu.

Sementara pembawa acara tv yang ambisius itu, menemukan selebaran bahwa odie ditemukan. Maka dia bergegas menuju rumah ibu yang menemukan odie dan mengaku pemilik anjing. Akhirnya Odie dijadikan binatang pengisi acara di acara miliknya.

Pada saat acara tersebut disiarkan, secara tidak sengaja Garfield melihatnya dan memberitahukan si Jon, tetapi si Jon tidak percaya dan menganggap Garfield hanya bermain-main saja. Karena merasa tidak diperdulikan, maka Garfield merasa harus menyelamatkan si Odie sendiri. Akhirnya dimulailah misi Garfield untuk menyelamatkan si Odie.

Si Jon yang saat itu tersadar bahwa Garfield juga kabur dari rumah, paniklah ia dan akhirnya bersama dokter hewan temannya itu mencari Odie dan Garfield. Scara tidak sengaja si Jon menemukan selebaran yang dipasang oleh ibu yang menemukan Odie. Dari situlah ia tahu kalo si Odie telah diambil oleh penyiar tv itu.

Akhirnya mereka berdua bergegas menuju stasiun tv. Dan ternyata pembawa acara itu telah menuju ke stasiun kereta karena akan menuju ke New York. Garfield ternyata juga telah berada di stasiun kereta api.

Di saat itulah dengan cara asal-asalan si Garfield berhasil mengembalikan kereta si pembawa acara untuk kembali lagi menuju stasiun itu. Pada saat itu dia berhasil menyelamatkan Odie. Dan berhasil mengalahkan pembawa acara tersebut dengan bantuan teman-teman Garfield dan akhirnya mereka bertemu dengan si Jon.

Film ini lucu juga, terutama melihat aksi Garfield dengan goyangan montoknya, yah lucu banget deh pokoknya dan katanya sekuelnya lebih lucu lagi, cari ah filmnya.

Rabu, Januari 16, 2008

Nonton pertama di Royal 21


Mmm, kemarin malam adalah nonton film pertamaku di Royal. Rencana pertama adalah nonton jam tujuh malem, karena Tere datangnya jam tujuh malem, akhirnya kami nonton jam Sembilan malam, but kita udah berangkat sekitar jam delapan kurang seperempat. Sampe sana masih sekitar jam delapan seperempat, lumayan kalo malam perjalanan dari Gedangan ke kota ndak macet jadi bisa cepet sampai di sana. Akhirnya setelah tanya sana-sini cari tempat parkir buat nonton, tibalah kita di parkir P7. Di P7 langsung berada selantai dengan bioskopnya. Setelah itu kami menuju loket. Yang aku lihat layout bioskop ini mirip banget dengan di PTC, Cuma bedanya harganya yang jauh lebih murah. Untuk Nomat di patok sepuluh ribu rupiah saja, sedangkan selasa-jumat tiket berharga lima belas ribu kalo sabtu dan minggu harganya dua puluh ribu saja, murah banget kan. Tapi karena saking murahnya dan berkualitas sama dengan di PTC, walhasil ruamenya minta ampun. Waktu itu mo nonton “Wild ***” but udah tinggal dua deret di depan, akhirnya kami nonton “Quickly Express” film si Tora Sudiro itu di studio tiga yang dimulai pukul setengah sepuluh.

Karena masih setengah Sembilan, kami jalan-jalan dulu di lantai bawah. Waktu jam Sembilan seperempat kami kembali ke bioskop. Karena agak laper akhirnya, kami putuskan untuk membeli kentang goreng dan pop corn (kami beli karena merasa pop corn yang dijual itu punya rasa unik, yang tidak dipunyai oleh pop corn bioskop). Ternyata waktu kami akan masuk ke studio tiga, kami dihalangi karena menurut petugasnya kami tidak boleh membawa makanan dari luar.

Akhirnya kami memilih menyiasatinya dengan cara memasukkan makanan yang kami beli dari luar ke dalam tas kecil yang aku bawa, meski agak sesak juga. Akhirnya berhasil masukklah pop corn plus kentang goreng itu ke studio tiga.

Memang, peraturan dilarang membawa makanan dan minuman itu ada di semua bioskop 21. Hal ini disebabkan karena bioskop itu juga menjual makanan dan minuman di dalam area bioskop. Dan tentu saja mereka gak mau rugi, karena jelas kalau makanan dan minuman dari luar diperbolehkan masuk makan omset penjualan mereka bisa turun.
Kalau menurutku jelas aja jarang yang beli ke sana kalo gak kepepet (hehehe), karena makanan dan minuman di sana jauh lebih mahal daripada di luar, tentu saja karena makanan dan minuman tersebut terkena pajak yang tinggi dan dibebankan kepada penonton. Bandingkan saja, kemaren kami membeli dua botol kecil air mineral merek “Aqua” dengan total kerusakan sebesar tujuh ribu rupiah. Bagaimana kalau beli di Indomaret deket rumah. Cukup dengan seribu tiga ratus , botol kecil itu udah bisa kita tenggak. Jauh banget ya harganya?
Memang baru kali ini saya mendapat teguran untuk tidak membawa makanan dan minuman dari luar dan solusinya adalah kita disuruh untuk menaruh di loker entah lokernya dimana, hehehe. Karena saat itu kami memilih menyiasatinya daripada menaruh makanan yang kami beli di loker yang katanya telah disediakan. Di tempat lain, emang gak pernah ditegur sih kalau bawa makanan atau minuman dari luar.

Dari sini, kami memilih menyiasatinya (maklum tergolong ekonomi sulit). Jika kami ingin menonton, maka kami akan beli makanan dan minuman dari luar dan masukkan ke dalam tas bawaan. Pastinya mereka gak akan menggeladah tas hanya untuk mencari makanan dan minuman dari luar. Yang kedua adalah, jika terpaksa membeli makanan dan minuman di dalam area bioskop, jangan buang tas plastic belanjaannya. Karena di tas plastic tersebut ada logo 21 yang lumayan bisa kita pake untuk menyiasati peraturan ini. Dan tentu saja dengan menggunakan kembali tas plastic tersebut, maka kita membantu bumi, karena tas plastic adalah produk yang tidak mudah diuraikan oleh tanah (hehehe, alesannya ada aja ya).

Permulaan tahun 2008

Ini adalah blog pertamaku di tahun 2008. Tahun 2007 lalu banyak kenangan dan kepahitan yang harus dijalani, tapi itu semua adalah proses yang harus dijalani.

Awal tahun ini juga merupakan awal proses baru. Tahun ini adalah awal berkarir di Universitas Trunojoyo sebagai CPNS di Biro Administrasi Akademi Kemahasiswaan dan Perencanaan Sistem Informasi (BAAKPSI). Sesuatu yang tidak pernah terbayangkan untuk berkarir di pulau garam Madura, tepatnya di Kamal, Bangkalan. Sebenarnya beberapa pertimbangan adalah potensi dari Madura itu sendiri. Aku sih meyakini setelah jembatan Suramadu yang menghubungkan pulau Jawa dan pulau Madura jadi (yang diperkirakan tahun 2008 selesai) maka percepatan pertumbuhan ekonomi di pulau ini akan segera terjadi.


Pertama kali aku mengenal Universitas Trunojoyo dari temenku (anggota GMKI Surabaya) yang kuliah di sini sekitar tahun 2000 lalu. Dulu namanya adalah Universitas Bangkalan, lalu setelah perguruan tinggi ini statusnya menjadi Perguruan Tinggi Negeri, maka namanya berubah menjadi Universitas Trunojoyo.

Perkenalan kedua adalah waktu mencari lokasi syuting di Pulau Madura pada tahun 2006 lalu. Aku, Kandi, Titik dan mas Iman (Suami Titik) mencari pantai alami di pulau Madura untuk dijadikan lokasi syuting. Sebelum pulang, kami menyempatkan diri melihat Universitas Trunojoyo ini. Waktu itu hari minggu dan memang gak ada aktifitas di kampus itu. Mas Iman dan Titik menyempatkan untuk sholat di mesjid Universitas Trunojoyo. Dan saat itulah aku berada di Universitas Trunojoyo untuk yang kedua kali.


Saat ini aku masih belum aktif bekerja di Universitas Trunojoyo. Tapi ada kegembiraan juga berkarir di sini. Yang pertama adalah pekerjaan yang tidak jauh dari pekerjaan sebelumnya. Yang kedua adalah bertemu lagi teman seangkatan di Sosiologi Unair 1997. Ya, akhirnya kami (aku dan Kak Yudi – panggilan buat orang Madura, hehehe) berkumpul bersama lagi. Halah sok romantisme. Btw, emang dari dulu aku n Kak Yudi lumayan deket, bedanya kalo Kak Yudi tuh pinter aku tuh bodo, hehehe. Buktinya yang jadi Dosen di Universitas Trunojoyo kak Yudi. Btw, emang kak Yudi nih patut dibanggakan, salah satunya adalah dia adalah mahasiswa pertama yang mengisi jurnal milik Sosiologi Unair, dimana waktu itu penulis jurnal lain adalah dosen-dosen Sosiologi Unair. Wah pokoknya keren lah.